Buleleng, 26–27 September 2025 – Semangat pelestarian budaya kian terasa di Kabupaten Buleleng. Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng menggelar Workshop Olahraga Tradisional menuju Jantra Tradisi Bali Tahun 2026 yang berlangsung selama dua hari di Gedung Tenis Indoor Fok Undiksha
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Drs. I Nyoman Wisandika. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Jantra Tradisi Bali bukan hanya ajang pertemuan budaya, tetapi juga sebuah wadah apresiasi yang bertujuan memperkuat jati diri, mengembangkan kearifan lokal, serta mengimplementasikan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Workshop ini turut dihadiri , di antaranya, Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Dekan FOK Undiksha, ketua Umum Portina Kabupaten buleleng, Kepala sekolah SD, SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Buleleng, MKKS, serta Ketua KKGO & Ketua MGMP Buleleng. Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh dalam upaya bersama menjaga warisan budaya melalui jalur pendidikan dan pembinaan generasi muda.
Workshop menghadirkan narasumber Dr. Made Agus Wijaya, M.Pd., Dosen Prodi Penjaskesrek Jurusan Pendidikan Olahraga FOK Undiksha. Beliau memaparkan 4 permainan olahraga tradisional bali yang diperlombakan pada Jantra OLAHRAGA Tradisional yaitu Hadang / Magala-gala yang mengasah strategi tim penyerang dan penjaga, Terompah Panjang / Bakiak yang menekankan kekompakan langkah,Enggrang /Metajog , yang memadukan kecepatan dan keseimbangan, serta Deduplak yang merupakan permainan tradisional khas Bali yang menguji keterampilan dan ketangkasan memainkan batok kelapa sambil berlari .
Melalui workshop ini, diharapkan sekolah-sekolah di Kabupaten Buleleng semakin siap menghadapi Jantra Tradisi Bali Tahun 2026 serta mampu menjadi duta daerah yang membanggakan. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi Buleleng untuk terus menjaga, melestarikan, dan memajukan budaya Bali di tengah perkembangan zaman.

